Sejarah Aljabar

Pengertian Aljabar 

Aljabar adalah salah satu bentuk dari ilmu matematika yang membahas tentang suatu penyederhanaan dan pemecahan masalah dengan memakai simbol pengganti, yaitu konstanta dan variabel. Maka dari itu, aljabar dapat dikatakan bahwa salah satu cabang dari ilmu matematika yang didalamnya terdapat teori bilangan, geometri, rumus, sehingga teori aljabar dapat digunakan untuk melakukan beberapa penelitian. Aljabarwan adalah seseorang matematikawan yang melakukan penelitian tentang aljabar.

Ilmu aljabar yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari bisa kita lihat pada seorang pedagang yang sedang ingin mencari tahu keuntungan dari barang yang akan dijualnya. Selain itu, aljabar juga bisa digunakan untuk para orang tua dalam memberikan uang saku untuk sekolah kepada anaknya. Manfaat aljabar yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ini, sebaiknya kita pelajari dengan baik agar ketika ingin berdagang kita bisa menghitung laba dengan maksimal.

Kata “aljabar” asalnya dari bahasa Arab, yaitu “al-jabr” dengan arti pertemuan, perkampungan, atau perampungan. Perkembangan ilmu di eropa yang lebih maju pada saat itu membuat kata “al-jabr”, kemudian diserap ke dalam bahasa eropa, yaitu aljabar. Kata itu sudah menjadi istilah umum serta sudah banyak dikenal oleh banyak orang dan para ilmuwan.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aljabar adalah cabang matematika yang menggunakan tanda-tanda huruf-huruf untuk menggambarkan atau mewakili angka-angka (a, b, c, sebagai pengganti bilangan yang diketahui dan x, y, z untuk bilangan yang tidak diketahui). Singkatnya aljabar merupakan ilmu hitung yang memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan serta bisa memudahkan manusia dalam menyelesaikan beberapa macam masalah.

Penemu Aljabar

1. Diophantus

Berdasarkan catatan sejarah lainnya, ada yang mengatakan bahwa penemu dari cabang ilmu matematika, aljabar adalah Diophantus, ia berasal dari Alexandria. Selain itu, ilmu aljabar juga dipercaya sudah ada dan sudah dikembangkan sejak zaman Babilonia Kuno. Pada masa itu, orang-orang Babilonia sudah melakukan pengembangan terhadap persamaan kuadrat, persamaan linier, dan persamaan linier tidak menentu.

Diophantus menulis sebuah buku yang berjudul Arithmetica, buku itu berisi tentang suatu pemecahan-pemecahan aljabar, sehingga menghasilkan teori bilangan modern atau dikenal sebagai persamaan Diophantine atau tidak terbatas. Dapat dikenal dengan istilah Diophantine karena beberapa persamaan yang telah memiliki kemungkinan jawaban lebih dari satu.  Diophantus yang menulis buku Arithmetica ini diperkirakan lahir antara tahun 200 dan 215 Masehi. Selain itu, pada buku yang pertama kali ditulis oleh Diophantus terdiri dari pemecahan lebih dari 100 permasalahan yang menghasilkan persamaan-persamaan tingkat pertama.

Bahkan, ia juga dijuluki sebagai “Bapak Aljabar” karena sudah memberikan ilmu pengetahuan tentang teori bilangang, notasi matematika, dan aljabar yang bisa diidentifikasi melalui  teori persamaan.  Sistem aljabar yang diciptakan oleh Diophantus tidak menggunakan simbol dan dikenal dengan nama syncopalet.

2. Al-Khawarizmi

Cabang ilmu dari matematika, yaitu aljabar ditemukan atau ciptakan oleh Al-Khawarizmi yang lahir sekitar tahun 780 Masehi. Beliau adalah seseorang yang sangat suka dalam ilmu matematika, sehingga sangat tekun dalam mendalami ilmu matematika. Beliau memiliki nama lengkap, Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi dan lahir di Bukhara dan lama tinggal di Khawarizmi. Tempat kelahiran dan tempat tinggal Al-Khawarizmi saat ini dikenal sebagai Khiva atau bagian dari negara Uzbekistan.

Selama masa hidupnya, Al-Khawarizmi memiliki profesi sebagai tenaga pengajar atau sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad. Ilmu aljabar yang Al-Khawarizmi pun berasal dari buku yang pertama kali ditulisnya dan nuku iu berjudul al-jabr. Buku pertamanya itu berisi tentang solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat.

Al-Khawarizmi hidup di masa kepemimpinan Al-Ma’mun dan pada masa itulah perkembangan ilmu pengetahuan sedang ada di puncak-puncaknya atau berada di puncak kejayaannya. Oleh karena itu, di masa itu, banyak sekali para peneliti yang melakukan penelitian termasuk Al-Khawarizmi yang menemukan aljabar. Berkembangnya ilmu pengetahuan ditandai dengan adanya perpustakaan yang besar serta pusat penelitian ilmu pengetahuan dibuat oleh Harun Al-Rasyid. Di tempat itu, terdapat banyak sekali buku-buku terjemahan yang di mana terdapat juga buku Al-Khawarizmi.

Kemampuan yang dimiliki oleh Al-Khawarizmi dalam membuat ilmu aljabar bukan tanpa alasan, ia sering membaca buku-buku, sehingga ia memiliki keahlian untuk menguasai beberapa bahasa. Dengan demikian, Al-Khawarizmi sangat senang dalam dunia penelitian terutama yang berkaitan dengan matematika.

Kecintaannya terhadap ilmu matematika membuat Al-Khawarizmi menciptakan banyak sekali karya, seperti Al-Kitab Al Mukhtasar Fi Hisab Aljabr W’al-Muqabala yang membahas tentang dasar-dasar ilmu aljabar. Pada karya inilah menjadi titik awal ilmu aljabar dikenal oleh orang-orang eropa dan sudah masih dikenal serta digunakan hingga saat ini. Berkat bukunya dan ilmu yang aljabarnya, maka Al-Khawarizmi sering dikenal sebagai “Bapak Aljabar”.

Kesimpulan

Itulah kedua ahli matematika yang dipercaya menemukan ilmu aljabar untuk pertama kalinya. Namun, ternyata “Bapak Aljabar” ini masih diperdebatkan oleh banyak ahli, ada yang mempercayai bahwa ilmu aljabar diciptakan oleh Diophantus dan ada juga yang yakin bahwa ilmu aljabar diciptakan oleh Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi.

Di dalam bukunya yang berjudul The Development of Arabic Mathematics, kedua ilmuwan yang bernama R Rashed dan Angela Amstrong mengatakan bahwa ilmu aljabar yang diciptakan oleh Al-Khawarizmi mempunyai perbedaan bila dibandingkan dengan ilmu aljabar dari Diophantus. Menurut mereka berdua, ilmu aljabar Al-Khawarizmi memiliki bentuk dasar yang lebih mudah untuk diterapkan atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, ilmu aljabar milik Diophantus dianggap cenderung digunakan sebagai alat bantu dalam menghitung teori bilangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DASAR PEMBAGIAN ALJABAR

DASAR PERKALIAN ALJABAR